Tidak sia-sia doa yang kita panjatkan setiap kali sholat saat membaca Al-Fatihah.
اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Al Imam Ibnu Katsir menjelaskan:
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ
“Yang dimaksud dengan ‘orang-orang yang telah Engkau beri nikmat‘ adalah yang disebutkan dalam surat An Nisa, ketika Allah berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”[tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Imam Ibnu Katsir]
Dan satu-satunya jalan yang lurus dalam Islam ialah jalan sunnah Nabi صلى الله الله عليه وسلم dan para sahabat رضوان الله عليهم.
Sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,
وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً ، قَالُوا : وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي
“Dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan, ” para sahabat bertanya, “Siapakah mereka wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Mereka adalah golongan yang mana aku dan para sahabatku berpegang teguh padanya”. (HR. Tirmidzi: 2565, dishohihkan Al-Albany)
Adapun ketinggian derajat mereka para pengikut Sunnah, selain dijamin sebagai jalan lurus yang mengantarkan ke surga, maka jalan itu juga menjadi jaminan ampunan Allah.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Ali imron: 31)
Imam Malik menjelaskan derajat yang tinggi bagi para pengikut Sunnah dalam perkataannya,
لو لقي الله رجل بملء الأرض ذنوبا، ثم لقي الله بالسنة لكان في الجنة مع النبيين والصديقينوالشهداء والصالحين وحسن أولك رفيقا
?ذم الكلام وأهله 5 /76-77
“Seandainya ada seseorang menjumpai Allah dengan sepenuh bumi dosa,
Kemudian dia menjumpai Allah dengan mengamalkan Sunnah Nabi niscaya dia akan masuk surga bersama para Nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang Sholih.
Dan mereka itulah sebaik-baik teman akrab.
?Dzammul kalam, 5/76-77
Wallahu a’lam
?Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc