Sekarang kita sudah berada di bulan Sya’ban. Sebentar lagi kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Setelah sekian lama berpisah, kini Ramadhan kembali akan hadir di tengah-tengah kita. Bagi seorang muslim, tentu kedatangan bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan maghfirah, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang muttaqin.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita melakukan persiapan diri untuk menyambut kedatangan bulan Ramadhan, agar Ramadhan kali ini benar-benar memiliki nilai yang tinggi dan dapat mengantarkan kita menjadi orang yang bertaqwa.
Adapun persiapan untuk menyambut romadhon yang paling penting adalah menyambutnya dengan ilmu.
Karena dengan ilmu itu akan memudahkan kita untuk meraih keutamaannya.
Dan dengan ilmu akan menjadikan ibadah kita berkualitas di ronadhon yang akan datang.
Sebagaimana Imam Bukhory telah menasehatkan kita dalam kitab shohihnya,
العلم قبل القول والعمل.
“Berilmu dulu sebelum melalukan ucapan ataupun amalan (ibadah).”
Diantara persiapan diri menyambut Romadhon yang lainnya, adalah memperbanyak doa kepada Alloh agar dipertemukan dengan bulan yang penuh berkah,dan dikuatkan untuk menghidupkannya dengan amal sholih.
Mu’alla bin al-Fadhl berkata, “Dulunya para salaf berdoa kepada Allah Ta’ala (selama) enam bulan agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kepada-Nya (selama) enam bulan berikutnya agar Dia menerima (amal-amal shaleh) yang mereka kerjakan” (Lathaif Al-Ma’aarif: 174)
Bergembira dengan kedatangan bulan Romadhon diantara persiapan untuk menghidupkan romadhon.
Untuk menyambut bulan Ramadhan, memerlukan persiapan yang memadai agar kita berhasil mendapatkan keutamaan-keutamaan Ramadhan saat ramadhan berakhir. Salah satu hal yang harus kita siapkan adalah semangat yang menggelora menyambut ramadhan.
Dan karena agungnya keutamaan bulan suci ini, Rasulullah صلى الله عليه و سلم selalu menyampaikan kabar gembira kepada para sahabat radhiyallahu ‘anhum akan kedatangan bulan yang penuh berkah ini[Lathoiful ma’arif, ibnu rojab hal, 174].
Dari Abu Huroiroh, bersabda Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
” Pada malam pertama bulan Ramadlan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru, wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah, Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadlan”.
(HR At-Tirmidzy, 618 dan Ibnu Majah, 1632 disohihkan Al-Albani)
Semoga Alloh mempertemukan kita dengan Romadhon, dan memudahkan kita untuk menghiduokannya denfan amal sholih…
Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc